Kota Multi Budaya Julukan Untuk Kota Kupang yang Eksotia
Kupang merupakan Ibu Kota Nusa Tenggara Timur, selama perang dunia II kota ini dijadikan ssebagai pusat pengisan bahan bakar dan kerap dijadikan sebagai lokasi pendaratan penerbangan dari jarak jauh yakni Eropa menuju Australia.
Kupan menjadi titik penting saat terjadinya Perang Dunia II, kota ini menjadi persinggahan Sail Indonesia, dan karena Sail Indonesia inilah kemudian nama kota Kupang dikenal oleh dunia.
Di kota ini pembenaan kelas sosial masih sangat jelas terlihat dan masih sangat terjaga. Biasanya kelas sosial bangsawan akan disebut dengan Amaf, untuk kelas sosial pengusaha akan disebut dengan Atupas dan untuk orang biasa akan dijuluki dengan kelas Too, sedangkan bagi kelas sosil budak di sebut Ata, walaupun saat ini unyuk kelas yang satu ini sudah tidak ada lagi.
Setatus sosial tersebut rupanya memeiliki fungsi masing-masing dalam kehidupan bermasyarakat. Fungsi tersebut akan terlihat saat ada perayaan ritual tradisi. Di kota yang saat ini sudah mulai berkembang ini memungkinkan anda untuk menyaksikan percampuran multi budaya yang terpada kedalam budaya Indonesia. Mulai dari budaya Indonesia, Portugis dan Belanda semuanya tercampur menjadi satu. Karena percampuran ini lah kemudian menjdikan kota ini sebgai tujuan wisata buda yang menarik.
Orang kupang juga dikenal sangat ramah dan sangat menyukai pola dan motif kain tenun yang dikenal dengan sebutan Tenun Ikat, kain ini merupakan hasil kerajinan khas masyarakat Kupangyang dibuat dengan perpaduan pola yang terlihat rumit namun memiliki makna.
Banyak kegiatan wisata yang dapat dilakukan selama berlibur ke kota Kupang ini diantaranya ialah mengunjungi hutan Monyet yang jaraknya tidak berjauhan dari pelabuhab Tenau. Atau bisa bermain-main saja di pelabuhan kupang, dari tanjung yang berjarak 75 meter di jalan yang akan menuju pelabuha anda bisa melihat puluhan rumah tua dan makan orang Belanda di kawasan ini.
Anda juga bisa bersantai dikolam berenag Bau Mata, kolam yang memiliki air yang sangat bersih dan jernih ini di kelola oleh pemerintah. Jika hendak berkeliling di pusat kota cobalah untuk menaiki traportasi khas dari kota ini yang dikenal dengan sebutan ‘diskotik berjalan.
Moda transportasi lokal yang satu ini cukup unik, walaupun sebenarnya hanya merupakan jenis lain dari mini bus hanya saja dihiasi sedemikianrupa agar bisa dapat menarik perhatian pejalan kaki. Dan angkutan ini pun mampu menjadi dayatarik tersendiri yang tidak akan dilewatkan oleh setiap wisatawan yang berlibur kekota bersejarah dan multi budaya ini.
Berita Sesudahnya
Supiori Alam Papua di Laut Pasifik Yang Mendunia